MEDIATANGSEL.COM – Polisi menemukan fakta baru dalam proses rekonstruksi kasus pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan atau Aki cs di Bantargebang, Bekasi.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan sebanyak 55 adegan diperagakan dalam rekonstruksi.
Tiga tersangka yakni Wowon, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin dihadirkan dan memperagakan langsung adegan rekonstruksi.
“Kegiatan rekonstruksi di wilayah Bekasi ini kami memperagakan total 55 adegan di mana para tersangka memperlihatkan bagaimana proses terjadinya pembunuhan ini mulai awal perencanaan sampai terjadinya pembunuhan sampai tersangka pergi meninggalkan rumah ini,” kata Panjiyoga kepada wartawan, Rabu (1/3).
“Fakta terbaru awalnya tersangka Dede mengaku tidak melihat proses pembunuhan yaitu tersangka Duloh mencekik korban, tapi di rekonstruksi kami temukan fakta tersangka Dede melihat bagaimana Duloh mencekik korban hingga meninggal dunia,” sambungnya.
Dalam rekonstruksi yang dilakukan penyidik, diperlihatkan Duloh mencekik korban usai memberikan minuman kopi yang telah dicampur racun.
Saat itu, sekitar 30 menit setelah meminum kopi beracun, korban Ai Maemunah, Riswandi, Ridwan dan Neng Ayu berteriak kesakitan dan dengan kondisi mulut mengeluarkan busa.
Ketika itu, Ai Maemunah serta Neng Ayu berada di dalam kamar dan Dede seorang diri di kamar yang lain. Sementara Duloh, Riswandi dan Ridwan berada di ruangan tengah.
Kemudian, agar teriak Riswandi dan Ridwan tak didengar tetangga, Duloh lantas membekap dan mencekik keduanya hingga meninggal. Peristiwa itu disaksikan oleh Dede yang ada di lokasi.
Usai memastikan seluruh korban tewas, Duloh berpamitan kepada Dede akan pergi ke Cianjur. Di saat itu, Duloh sempat berkata kepada Dede untuk ikut bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya.
Adapun pembunuhan berantai oleh Wowon cs terungkap saat polisi mengusut kasus kematian tiga orang yang merupakan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Pada awal penyelidikan, ketiga orang ini diduga tewas karena keracunan. Namun, setelah diusut ternyata ketiganya adalah korban pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon cs.
Kepada polisi, tersangka mengakui telah melakukan aksi pembunuhan lain. Total, ada sembilan korban yang tersebar di Bekasi, Cianjur, dan Garut.
Dari sembilan orang itu, tujuh di antaranya merupakan kerabat tersangka atau masih dalam pohon keluarga yang sama. Sedangkan dua korban lainnya adalah TKW bernama Siti dan Farida.
Di sisi lain, polisi juga menemukan ada 11 TKW yang menjadi korban penipuan oleh Wowon Cs. Polisi juga menemukan aliran dana Rp1 miliar yang berasal dari para TKW ini.
Salah satu korban TKW bernama Hanna mengaku telah ikut aksi penggandaan uang ini selama dua tahun dengan kerugian Rp75 juta. Sedangkan Aslem mengikuti praktik ini selama enam tahun dan kerugian mencapai Rp288 juta.