MEDIATANGSEL.COM – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) berencana melakukan bedah rumah untuk 510 unit rumah tidak layak huni (RUTLH) di tahun 2024 ini.
Sejauh ini Disperkimta Tangsel sudah merampungkan bedah rumah untuk 255 unit RUTLH pada tahap pertama kemarin di periode Januari-April.
Menurut Kepala Bidang Permukiman pada Disperkimta Tangsel, Anung Indra Kumara, Tahap II bedah rumah RUTLH akan dilanjutkan mulai bulan Mei mendatang.
“Sekarang lagi masih proses menghitung RAB dari mitra kita dari BKM, jadi kalau misalkan udah selesai, ada gambar, ada usulan, nanti kita laksanakan di bulan Mei, 255 lagi,” kata Anung saat ditemui di kantornya, Senin (29/04/2024).
Anung menjelaskan, program perbaikan RUTLH ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Tangsel melakukan pengentasan terhadap kawasan kumuh.
“Jadi bagian dari intervensi pemerintah untuk membantu masyarakat supaya dia mendapatkan rumah yang layak huni,” katanya.
Untuk perbaikan RUTLH ini Pemkot Tangsel telah menganggarkan sekitar Rp71 juta untuk setiap rumah yang dilakukan bedah rumah.
Terkait syarat pengajuan perbaikan RUTLH, menurut Anung, minimal ada dua hal yang harus dipenuhi, yakni warga Kota Tangsel dan tanah yang digunakan harus tanah milik sendiri.
“Untuk rumah layak huni itu kategorinya yang pasti dia harus orang Tangsel, dibuktikan dengan KTP. Kemudian juga tanah yang dimiliki harus tanahnya sendiri, tidak perlu sertifikat sih, yang penting tanah itu bukan tanah orang, bukan dia numpang, takut nanti kan jadi masalah kalau seperti itu,” jelasnya.
Lebih dari itu, Anung juga menerangkan tata cara tahapan pengajuan perbaikan RUTLH, yakni diajukan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di tingkat lokal.
“Nah dari situ baru nanti diajukan ke Pemda, dalam hal ini Disperkimta, nanti setelah verifikasi pertama barulah kita urutkan. Kalau ajuan sih banyak, tapi kalau untuk realisasi ya kita nanti sesuaikan dengan dengan kemampuan Pemda untuk melakukan kegiatan,” ungkap Anung. [Wrd]