Kisah Spartan dari Makassar: Daeng Mangalle yang Melawan Ribuan Tentara Siam dan Perancis dengan 250 Orang

Oleh: Agam Pamungkas Lubah

Siapa Daeng Mangalle?  Dia adalah salah satu putra dari Sultan Hasanuddin dari istri keempat sang Sultan yang berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini.

Read More

Setalah kekalahan kerajaan Gowa,  sebagian pasukan sisa kerajaan Gowa berhijrah ke Jawa dan bergabung dengan Kesultanan Banten juga ke Jawa Tengah.

Salah satunya adalah Daeng Mangalle. Ia bergabung dengan pasukan Trunojoyo di Kediri Jawa melawan Belanda setelah diutus oleh Sultan Banten (Sultan Ageng Tirtayasa).

Usainya perang Mataram yang di-backup Belanda saat itu yang berperang dengan pasukan Trunojoyo dari Madura, ia kembali ke Banten guna membantu perang saudara antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan anaknya Sultan Haji (1682-1683).

Saat pasukan Banten terpukul mundur ke pedalaman Bogor dan tertangkapnya Sultan Ageng Tirtayasa, Daeng Mangalle dan sang istri yang masih kerabat Kesultanan Banten bersama anak-anaknya Daeng Ruru dan Daeng Tulalo yang masih kecil berlayar ke Siam atau Thailand sekarang.

Awalnya sang Daeng disambut baik oleh Raja Siam Phra Narai, bahkan Daeng Mangalle sempat menjadi pejabat istana Siam. Sampai akhirnya beliau terlibat intrik politik kerajaan di sana dan membantu pemberontakan yang akan menggulingkan sang Raja.

Maka Daeng Mangalle dipecat bahkan kampung Makassar di Siam dibakar oleh tentara Siam.

Maka terjadilah pemberontakan Makassar pada akhir 1686 antara koalisi Daeng Mangalle, pangeran lokal, pemukim Champa, Melayu, dan Persia melawan pasukan Kerajaan Siam yang dibantu serdadu Perancis.

Para pemberontak itu khawatir akan diperbudak oleh raja yang merasa semakin kuat dengan datangnya pasukan baru.

Pada masa itu, perbudakan menjadi sesuatu yang dilegalkan. Ketika menjadi budak, maka seseorang akan kehilangan kebebasan dan kehormatannya.

Raja Phra Narai mengetahui persekongkolan itu. Ia lalu meminta Daeng Mangalle agar meminta maaf. Namun permintaan itu ditolak Daeng Mangalle.

Raja lalu memerintahkan Claude de Corbin untuk mengepung orang Makassar.

Pertempuran pertama dimulai ketika 40 orang Makassar menghadapi ratusan serdadu Perancis dan Portugis.

Corbin mencatat bahwa orang Makassar tak mau kalah. Mereka menyerang dan mengejar pasukan Perancis dan Portugis yang saat itu juga hendak membantai perempuan dan anak-anak.

Orang Makassar bertarung dengan keberanian tiada tara. Enam orang Makassar menyerang pagoda dan membunuh beberapa prajurit serta biarawan di sana. Sebanyak 366 orang prajurit Perancis ditewaskan oleh enam orang Makassar.

Masih dalam catatan Corbin, pada tanggal 23 September 1686, Raja Siam memerintahkan serangan besar ke perkampungan orang Makassar. Mereka hendak membumihanguskan kampung dan membunuh mereka.

Warga Makassar menghadapinya dengan semangat siri, keyakinan untuk membela kehormatan sampai titik darah penghabisan.

Pasukan Makassar akhirnya takluk. Daeng Mangalle sendiri terluka lalu tewas akibat lima tusukan tombak, setelah membunuh seorang menteri kerajaan, serta beberapa orang Inggris.

Penduduk Siam sangat mengagumi keberanian orang Makassar yang menghadapi ribuan tentara. Dengan hanya 250 orang, orang Makassar telah menewaskan tentara sebanyak 1.000 orang Siam dan 17 warga asing.

Orang-orang Siam mencatat peristiwa itu sebagai peristiwa heroik yang pernah mereka saksikan.

Daeng Mangalle dikenang sebagai orang hebat yang bertarung untuk membela kehormatan. Warga Siam lalu mengabadikan Makassar sebagai nama salah satu distrik di Bangkok, kawasan yang dahulu bernama Krung Thep.

Tentara Perancis kagum atas keberanian orang Makasar pimpinan Daeng Mangalle,  maka mereka menyelamatkan dan mengambil kedua anak Sang Daeng yang awalnya hendak di bunuh tentara Siam.

Kedua putra Daeng Mangalle, yakni Daeng Ruru dan Daeng Tulalo, yang saat itu masih anak-anak, kelak diboyong dan diangkat anak oleh Kaisar Perancis Luis XIV. Lalu sang kakak Daeng Ruru kelak diangkat menjadi Panglima Tentara Perancis dengan nama Lois Piere Daeng Ruru de Macassar. ***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *