MEDIATANGSEL.COM – Idul Adha 2025 segera tiba. Geliat penyambutan salah satu hari besar agama Islam, yang juga disebut Lebaran Haji dan Hari Raya Kurban, ini mulai tampak di mana-mana di berbagai daerah di Indonesia.
Proses persiapan ibadah haji telah dilakukan dari jauh-jauh hari di seluruh Indonesia. Begitu juga persiapan kurban, jalan-jalan raya mulai dihiasi kendaraan yang mengangkut hewan-hewan kurban untuk didistribusikan dari satu daerah ke daerah lainnya.
Terkait kurban, hewan yang sehat merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya salah satu ibadah yang sangat dianjurkan ini.
Namun tidak semua orang bisa mengetahyi hewan kurban sehat atau tidak. Oleh karena itu, kami mencoba berbagi tips mengetahui hewan sehat atau tidak. Mengingat sapi atau kerbau dan kambing atau domba adalah hewan yang paling umum dijadikan kurban di Indonesia, kali ini kami akan berbagi tips mengetahui kambing yang sehat.
Untuk itu kami telah mendatangi peternakan domba/kambing di Gang Kirai, Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten, dan bertemu langsung dengan peternaknya, Bang Gacul.
Menurut Bang Gacul, untuk mengetahui kesehatan hewan secara mudah pertama-tama dapat dilihat dari pola makannya. Jika hewan makannya bagus, hampir bisa dipastikan kesehatannya juga bagus. Sebaliknya, jika tidak mau makan maka ada kemungkinan hewan itu tidak sehat.
Lantas apakah saat membeli hewan kurban kita boleh melakukan tes kesehatan dengan memberi makan?
“Boleh. Itu lebih bagus. Jadi kalau dites dia langsung makan, berarti sehat,” ungkap Bang Gacul saat ditemui di kandangnya, Senin (19/05/2025).
Namun jika hewan yang dites itu ternyata tidak mau makan, maka menurut Bang Gacul ada beberapa kemungkinan. Bisa jadi hewan itu tidak sehat. Bisa jadi juga hewan itu sudah kenyang karena sudah diberi makan sebelumnya.
Cara yang kedua adalah dengan melihat mata dan mulut. Bang Gacul mengungkapkan, jika mata dan mulut tampak baik-baik saja, maka bisa dipastikan hewan itu dalam keadaan sehat.
Yang ketiga, kesehatan kambing dapat dilihat dari badannya. Jika tampak gemuk atau berisi bisa dibilang kambing itu sehat. Sebaliknya jika kambing itu kurus bisa jadi keadaannya tidak sehat.
“Misal ini, mulut dan matanya bagus ya, pasti sehat dan bagus kualitasnya, badannya juga ngisi. Ini gemuk. Beda kalau mata atau mulutnya belum sembuh itu biasanya makannya juga kurang,” kata Bang Gacul sambil memperlihatkan salah satu kambing peliharaannya.
Itulah tiga hal yang dapat dilihat dengan mudah untuk mengetahui kesehatan kambing. Ketika ketiganya tampak baik-baik saja, maka bisa dikatakan bahwa kambing itu sehat. Jika misalnya kambing itu makannya banyak, mata dan mulutnya bagus, tapi badannya kurus, maka ada kemungkinan kambing itu juga tidak sehat.
“Kalau dia habis makan kelihatan gemuk, pasti sehat. Tapi kalau dia memang kurus, itu pasti cacingan. Kasih pengobatannya. Ada obat-obat untuk binatang di sini,” jelas Bang Gacul.
Namun jika pemeliharaan dilakukan secara koloni, bisa juga terjadi ada kambing sehat tapi badannya kurus. Menurut Bang Gacul, itu adalah kambing yang “kalah makan”.
“Makannya kan ada yang porsi-porsi tertentu ya. Ada yang kalah makanlah istilahnya, kalau yang koloni. Nah itu yang kalah makan kalau koloni itu pasti kurus,” katanya.
Bagi yang ingin merawat kambing, Bang Gacul juga memberi tips agar selalu melakukan pengobatan rutin dan memisahkan antara kambing yang sehat dan tidak. [*]