MEDIATANGSEL.COM — Proses seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP Negeri di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah rampung, akan tetapi muncul kejanggalan dalam pelaksanaan seleksi khususnya pada jalur afirmasi.
Jalur afirmasi seharusnya ditujukan bagi siswa dari keluarga kurang mampu atau penyandang disabilitas.
Namun hasil seleksi yang ditampilkan di laman resmi https://ppdb.tangerangselatankota.go.id/hasil-seleksi menunjukkan hal yang mencurigakan.
Dari penelusuran terhadap dua SMP Negeri favorit, yakni SMPN 11 dan SMPN 4 Tangsel, ditemukan sejumlah siswa yang lolos melalui jalur afirmasi berasal dari sekolah dasar swasta berbiaya tinggi.
Contohnya di SMP Negeri 11, dari total 136 siswa yang diterima melalui jalur afirmasi, terdapat nama-nama lulusan dari SD Islam Al Azhar BSD, SD Cikal Harapan 1, SD Al-Fath BSD, dan beberapa sekolah swasta ternama lainnya.
Hal serupa juga terlihat di SMP Negeri 4 Tangsel. Dari 137 pendaftar jalur afirmasi, 126 siswa dinyatakan lolos, dan di antaranya adalah lulusan dari SD Global Islamic School 2, SD Islam Al Syukro, SD Islam Al Azhar 15 Pamulang, serta beberapa sekolah swasta lain yang dikenal sebagai sekolah elit.
Seorang wali murid dari kawasan Pamulang mengaku heran melihat daftar nama yang lolos tersebut.
“Kalau afirmasi itu kan untuk masyarakat tidak mampu. Tapi kok malah yang diterima banyak yang dari sekolah mahal? Aneh banget!” ungkapnya saat dimintai pendapat.
Hal senada juga diucapkan oleh salah satu warga Ciputat berinisial Y, menurutnya hal tersebut tidak hanya terjadi di sekolah yang dianggap favorit saja.
“Jangankan yang di sekolah yang favorit, di 23 aja ada yang dari sekolah elit, kaya saya gini ya bisa apa,” ucapnya kesal.
Ia juga memprotes Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel yang seolah diam, melihat masyarakat yang kesulitan untuk mengakses pendidikan.
“Kemana bae itu Wali Kota sama wakilnya? Kalau emang peduli mah ya, bikin kebijakan yang sendiri kan bisa pake diskresi tuh,” tutupnya.
Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel belum memberikan keterangan resmi terkait temuan ini. Konfirmasi masih diupayakan kepada Kepala Dinas, Deden Deni, serta Kepala Bidang SMP. [*]