Belum Ada Kata Sepakat, Warga Masih Tutup Akses SMAN 6 Tangsel Hingga Hari Pertama Sekolah

MEDIATANGSEL.COM – Akses jalan menuju SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Jalan Pamulang Permai Barat, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, masih ditutup warga pada hari pertama masuk sekolah, Senin (14/07/2025).

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa gerbang utama yang menjadi jalur masuk ke sekolah tersebut masih terkunci rapat. Gerbang hanya terbuka sebagian, sekadar cukup dilewati pejalan kaki, namun tidak memungkinkan kendaraan bermotor untuk melintas.

Read More

Kondisi ini menyulitkan para orang tua yang hendak mengantar anak-anak mereka ke sekolah. Di depan gerbang, dua spanduk kuning terbentang mencolok, salah satunya bertuliskan pesan protes yang berbunyi:

“Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Penutupan jalan sementara. Akses ini ditutup karena sistem penerimaan siswa mengabaikan anak-anak kami bersekolah di lingkungan sendiri.”

Situasi ini membuat para orang tua murid harus memarkirkan kendaraan jauh dari sekolah dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Raka (38 tahun, salah satu orang tua siswa, mengaku cukup kerepotan.

“Saya bawa kendaraan dan terpaksa parkir di luar kompleks,” ujar Raka saat ditemui di lokasi.

Hal senada diungkapkan Sari Dewi, wali murid lainnya. Ia menyebut penutupan akses ini sebenarnya sudah diketahui sejak masa daftar ulang siswa, namun tetap berharap akan dibuka saat hari pertama masuk sekolah.

“Waktu daftar ulang saya sempat survei lokasi. Saya pikir nanti pas masuk sekolah sudah normal. Tapi ternyata sampai sekarang belum dibuka juga,” ungkapnya.

Dewi berharap ada penyelesaian secepatnya melalui dialog antara pihak sekolah, pemerintah, dan warga, agar kegiatan belajar mengajar tidak terus terganggu.

“Sedih juga melihat anak-anak jadi korban. Harapan kami, akses segera dibuka dan bisa diselesaikan secara musyawarah,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 6 Tangsel, Yanto, belum memberikan keterangan resmi saat dikonfirmasi wartawan. Upaya konfirmasi juga dilakukan kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman, namun hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan maupun pernyataan resmi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, penutupan akses jalan ini diduga merupakan bentuk kekecewaan warga sekitar terhadap sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dianggap tidak berpihak kepada anak-anak dari lingkungan sekitar sekolah. [*]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *