Oleh: Agam Pamungkas Lubah
Mungkin sebagian orang bertanya-tanya, apa dan bagaimana sampai ada perguruan silat dinamakan dengan Jalan Enam.
Secara singkat silat ini merupakan silat khas dari daerah Pengasinan, Sawangan, Depok. Aliran ini banyak tersebar hampir ke seluruh pinggiran Jakarta Selatan dan sekitarnya, termasuk Pamulang dan Pondok Benda.
Menurut Bapak Agus Salim, Ketua Perguruan Pusat MS Jalan Enam Pengasinan yang berkedudukan di Kampung Pengasinan, Sawangan: Silat ini diciptakan oleh dua serangkai Uwak Misar dan Siban. Dan yang berkembang di Kampung Pengasinan ini adalah silat versi dari Uwak Misar. Sementara pendapat lain mengatakan jika nama Misar dan Siban adalah satu nama yang sama.
Awalnya Jalan Enam Pengasinan bernama MS Jurus Enam dan belakangan berganti menjadi “MS Jalan Enam” Pengasinan. Ciri khas Silat ini ada pada konsep Jalan Enam yang mana merupakan konsep untuk menjalankan jurus, bertahan, dan menyerang.
Istilah Jalan Enam sendiri konon kabarnya merupakan hasil kolaborasi melalui enam orang guru tempat di mana Uwak Misar memperdalam ilmu bela dirinya. Dari guru yang berlainan aliran tersebutlah kemudian ilmunya disatukan oleh Uwak Misar menjadi aliran baru yang dikenal dengan Jalan Enam.
Bagaimana konsep Jalan Enam Itu?
Secara garis besar tubuh kita dibagi menjadi tiga area: bawah-tengah-atas. Nah tiga area itu akan dibagi lagi menjadi dua kiri dan kanan atau luar dan dalam yang akhirnya semuanya berjumlah enam area.
Konsep berikutnya adalah Empat Pancer, di mana pergerakan dalam memainkan jurus dan juga dalam pembelaan diri akan bergerak ke empat arah yang dimulai dari suatu titik dan berakhir pada titik yang sama. Dari berbagai macam jurus pada akhirnya akan menjadi satu bentuk formless yang bertumpu pada satu titik.
Konsep lainnya adalah Jaga Pukul, dilarang menyerang lebih dulu, namun jika diserang harus segera mungkin membalas serangan dengan serangan beruntun dan bertubi-tubi. Tangan yang digunakan untuk menangkis harus juga digunakan untuk menyerang.
Dan yang terakhir adalah, permainan yang rapat dengan kombinasi tangkapan dan traping hand yang biasa disebut sebagai Kotek Sambutan.
Inilah yang membuat silat ini tidak bisa dimasukkan dalam daftar pertandingan atau tournament karena memiliki jurus-jurus yang rapat dan bisa melumpuhkan lawan secara permanen. Untuk itulah Silat Jalan Enam hanya bisa masuk pada aliran Seni Tradisi yang tetap dipertahankan oleh generasi-generasi sejak zaman dahulu hingga sekarang. [*]