MEDIATANGSEL.COM – SMP Negeri 8 Tangerang Selatan (SMPN 8 Tangsel) menggelar rangkaian kegiatan pasca ujian sumatif yang dikemas dalam ajang Youth Competition 2025. Kegiatan ini menjadi wadah strategis sekolah dalam menjaring bibit unggul siswa di bidang akademik, seni, olahraga, hingga penelitian.
Kepala sekolah SMPN 8 Tangsel Muslih menjelaskan, setelah pelaksanaan ulangan sumatif, sekolah memberikan waktu satu minggu penuh bagi siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas yang tertunda serta mengikuti ujian susulan. Ujian susulan tersebut dijadwalkan secara terstruktur, dengan dua mata pelajaran per hari, agar siswa memiliki kesempatan persiapan yang sama seperti saat ujian utama.
“Selama satu minggu, kami khususkan untuk penyelesaian tugas dan ulangan susulan. Ini agar proses evaluasi berjalan adil dan tidak asal-asalan,” ujarnya.
Memasuki minggu kedua, sekolah menyelenggarakan Youth Competition 2025 yang mencakup berbagai cabang lomba. Mulai dari bidang akademik seperti cerdas cermat dan keagamaan, seni seperti tari dan seni pertunjukan, hingga olahraga yang meliputi sepak bola, basket, karate, dan silat.
Ajang ini diikuti secara internal oleh seluruh siswa SMPN 8 Tangsel. Selain sebagai kegiatan penutup semester, kompetisi ini menjadi tahap awal pencarian bakat sebelum dilakukan pembinaan intensif selama kurang lebih empat bulan ke depan.
“Target kami jelas, yaitu menemukan bibit-bibit unggul yang nantinya akan kami latih untuk mewakili sekolah di ajang-ajang seperti O2SN, FLS2N, OSN, hingga Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia,” jelas Muslih.
SMPN 8 Tangsel sendiri memiliki rekam jejak prestasi membanggakan, khususnya di bidang penelitian, dengan raihan juara nasional sebanyak dua kali. Melalui kegiatan rutin tahunan ini, sekolah berharap dapat mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi di tingkat kota, provinsi, hingga nasional.
Kegiatan Youth Competition 2025 dilaksanakan selama empat hari, mulai Senin hingga Kamis. Meski secara seremonial telah ditutup, beberapa cabang lomba masih dilanjutkan di lingkungan sekolah karena pertimbangan efisiensi.
“Alhamdulillah, target kegiatan sudah tercapai. Ini menjadi bagian dari program tahunan sekolah yang juga didukung melalui BOS Kinerja,” tandas Muslih. [Dmy]






