Bagaimana Meningkatkan Kualitas Siswa? SMPN 17 Tangsel: Tingkatkan Kualitas Guru Dulu

Kegiatan belajar mengajar di SMPN 17 Tangsel

MEDIATANGSEL.COM – Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Kota Tangerang Selatan (SMPN 17 Tangsel) menilai bahwa peningkatan kualitas peserta didik tidak dapat dilepaskan dari peningkatan kualitas tenaga pendidik.

Hal itu sebagaimana yang disampaikan Yutiaroh, salah satu tenaga pengajar di SMPN 17 Tangsel. Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas siswa, maka peningkatkan kualitas guru harus dilakukan terlebih dahulu.

Read More

“Meningkatkan kualitas siswa, otomatis meningkatkan kualitas guru dulu. Jadi, yang pertama kita setiap tahun ajaran baru, kita me-refresh, meningkatkan kemampuan guru, dengan mengadakan workshop,” kata Yutiaroh saat ditemui beberapa hari lalu.

Saat itu tim redaksi mediatangsel.com mendatangi SMPN 17 Tangsel untuk mengetahui beberapa program unggulan sekolah yang beralamat di Kompleks Pamulang Permai Barat I Kecamatan Pamulang Kota Tangsel ini dalam meningkatkan mutu dan kualitas siswa.

Menurut Yutiaroh, ketika guru sudah berkualitas, di antaranya memiliki kemampuan pedagogik, memiliki kemampuan profesional mata pelajaran, barulah program-program unggulan dapat dijalankan.

Program-program unggulan di SMPN 17 Tangsel disesuaikan dengan delapan standar kelulusan. Delapan standar kelulusan ini merujuk pada delapan dimensi profil lulusan yang menjadi target pencapaian di akhir jenjang pendidikan, meliputi: keimanan dan ketakwaan; kewargaan; penalaran kritis; kreativitas; kolaborasi; kemandirian; kesehatan; dan komunikasi, sebagaimana diatur dalam Permendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025.

“Jadi, selain kemampuan akademik, juga ditekankan pada kemampuan karakter peserta didik. Kalau ini bagaimana program unggulannya? Yang pertama, meningkatkan karakter beriman kepada Tuhan. Itu kita ada kegiatan keagamaan, jadi ada Yasinan, Kristen juga ada, Hindu juga ada,” jelas Yutiaroh sambil memberi contoh.

Lalu contoh lain, lanjutnya, ada kegiatan kokulikuler unjuk bakat untuk meningkatkan karakter kemandirian dan percaya diri. Kemudian ada juga kegiatan ekstrakulikuler yang menunjang pelajaran, seperti Olimpiade Siswa Nasional (OSN).

Sementara itu, proses belajar mengajar sehari-hari disesuaikan dengan kurikulum Deep Learning atau pembelajaran mendalam yang diberlakukan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) saat ini.

Pada kurikulum ini, menurut Yutiaroh, guru harus mampu memuliakan siswa. Dengan demikian siswa dapat diajak untuk memiliki kesadaran untuk senang belajar.

“Terus pelajarannya dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Jadi misalkan belajar geometri, ‘Nanti kalau kamu jadi insinyur, bangun jambatan atau membuat kursi, itu menggunakan matematika.’ Dan materinya sekarang lebih sedikit. Lebih dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Kalau pembelajaran mendalam IPA misalkan menghitung kalori makanan, mengetahui penyakit-penyakit,” ungkapnya.

Yutiaroh membeberkan, sejauh ini kurikulum pembelajaran mendalam terbukti berdampak positif bagi perkembangan karakter anak didik.

“Kalau yang deep learning, yang versi sekarang, itu kelihatan anak-anak attitude-nya lebih bagus. pelanggaran-pelanggarannya juga berkurang,” katanya.

Dengan demikian, ia berharap, siswa-siswa lulusan SMPN 17 Tangsel nanti bisa memiliki delapan standar kelulusan. Jadi selain pintar, mereka juga memiliki karakter pelajar yang Pancasilais. [Adv]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *