MEDIATANGSEL.COM – Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Letkol TNI (Purn) Hamka Handaru, menegaskan roda organisasi yang dipimpinnya harus tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Hal itu disampaikan Hamka setelah kabar tak sedap menyelimuti KONI Tangsel karena empat wakil ketua sekaligus, Idma, Mulyono, Joy, dan David Solomon secara mengejutkan melayangkan pengunduran diri serentak.
Namun di tengah badai yang menerpa jelang pergantian Ketum KONI Tangsel ini, Hamka memilih sikap tegas. Ia memastikan organisasi tidak boleh kehilangan arah, apalagi dalam waktu dekat akan ada perhelatan akbar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten 2026 yang bakal digelar di Kota Tangsel.
“Kami sudah rapat dan membahas usulan empat calon pengganti. Jika disetujui, langsung kami pleno-kan dan ajukan ke KONI Provinsi untuk disahkan melalui SK. Proses pergantian antar waktu harus segera dilakukan,” ungkap Hamka, pada Kamis (04/09/2025) malam.
Langkah mundur empat pimpinan itu menimbulkan spekulasi di kalangan insan olahraga Tangsel. Ada yang menilai ini sebagai sinyal kurangnya komunikasi internal. Namun Hamka membantah keras tudingan tersebut.
“Setiap kegiatan selalu ada undangan resmi. Semua agenda kami jalankan sesuai aturan organisasi. Tidak benar kalau disebut tidak ada komunikasi,” katanya.
Hamka menegaskan, mundurnya empat wakil ketua tidak boleh membuat KONI lumpuh. Ia justru menganggap ini momentum untuk bergerak lebih cepat.
“Bagi kami, ini hal biasa dalam organisasi. Yang terpenting, roda KONI tidak boleh terhenti. Kita harus berlari. Porprov sudah di depan mata, Tangsel sebagai tuan rumah harus tampil maksimal,” ujarnya dengan nada tegas.
Tak hanya soal pengurus, muncul pula isu liar bahwa sejumlah pengurus cabang olahraga (Cabor) siap hengkang dari KONI. Hamka kembali menepis isu tersebut.
“Kalau ada Cabor yang keluar, sama saja bunuh diri. Atlet pasti jadi korban. Tidak ada Cabor yang mengundurkan diri. Kalau pun ada yang mau korbankan atlet, lebih baik pengurusnya saja yang diganti,” tandasnya.
Hamka juga menolak anggapan ada program dadakan tanpa melibatkan pengurus lain. Ia menegaskan seluruh usulan kegiatan sudah dirancang sejak awal tahun.
“Semua program dibahas dalam forum resmi, bukan mendadak. Jadi alasan tidak dilibatkan jelas tidak benar,” katanya. [*]






