Oleh: Agam Pamungkas Lubah
Siapa beliau? Nyimas Melati adalah seorang pejuang perempuan legendaris dari Tangerang yang dijuluki, “Singa Betina dari Tangerang” karena keberanian dan ketangguhannya melawan penjajah Belanda.
Ia merupakan keturunan Maulana Hasanuddin raja Banten Pertama dan putri dari Raden Kabal, yang menentang penjajahan Belanda di Tangerang.
Nyimas Melati mahir dalam ilmu bela diri dan kanuragan. Perlawanannya terhadap kolonial serta para tuan tanah meninggalkan jejak sejarah yang mendalam di Tangerang.
Rakyat Tangerang yang tak tahan lagi atas berbagai perlakuan para tanah yang semena-mena pun mulai menggelorakan api pemberontakan. Dipimpin oleh Raden Kabal bersama putrinya, Nyi Mas Melati, dan Pangeran Pabuaran Subang, rakyat Tangerang bahu-membahu melawan para tuan tanah yang didukung pasukan Kompeni.
Semangat perjuangan Nyi Mas Melati pun tak kalah dari ayahnya. Keris dan pedang yang menjadi senjata utamanya mempunyai daya magis dan dapat membunuh musuh tanpa harus menyentuhnya. Gelegar teriakan yang keluar dari mulut Nyi Mas Melati saat menyemangati pasukan yang dipimpinnya di daerah Balaraja sangat fenomenal dalam tutur masyarakat lokal.
Sambil mengacungkan keris, Nyi Mas Melati berteriak lantang: “Serang…!”
Suara Nyi Mas Melati yang menggelegar merontokkan semangat pasukan lawan.
Perlawanan yang dilakukan oleh Nyimas Melati menimbulkan kerugian besar para tuan tanah saat itu. Begitu menakutkannya ketangguhan Nyi Mas Melati, diceritakan saat gugur, Belanda memotong bagian-bagian badannya dan dimakamkan secara terpisah di beberapa tempat.
Dan untuk menghormati perjuangan Nyi Mas Melati, Pemerintah Kota Tangerang lalu mengabadikan namanya pada Gedung Wanita Nyi Mas Melati di kawasan Jalan Daan Mogot Kota Tangerang dan menjadi nama sebuah jalan yaitu Jalan Nyi Mas Melati di Kota Tangerang. [*]